Sabtu, 12 Maret 2016

“MEDICINAL GARDEN" LOMBA HIAS TAMAN KELAS SEBAGAI STRATEGI KONSERVASI TANAMAN OBAT DI SMAI IC BAITUL 'IZZAH


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Di Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi se-Asia. Bahkan Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan keanekaragaman hayati terbesar setelah Brasil. Menurut Simbala (2007) menyatakan di Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dimana 90% dari tumbuhan tersebut memiliki khasiat obat.
       Seiring dengan pesatnya populasi penduduk berdampak pada berkurangnya lahan vegetasi tumbuhan yang digunakan untuk permukiman penduduk. Hal tersebut berdampak pada punahnya beberapa jenis tumbuhan yang memiliki manfaat bagi kesehatan manusia misalnya tumbuhan kelor (Moringa aleivera) yang memiliki manfaat menurunkan kolesterol sebagai anti bakteri, obat cacingan, kanker, diabetes, dll. Selain itu masih banyak jenis tumbuhan yang memiliki khasiat obat yang saat ini sulit dijumpai di lingkungan masyarakat.
       Perlu adanya bentuk konservasi yang juga melibatkan generasi muda khususnya di tingkat sekolah agar konservasi tersebut bersifat menyeluruh dan mampu dilakukan oleh semua kalangan masyarakat bukan hanya dinas terkait dalam proses peghijauan. Oleh karena itu  penulis mempunyai strategi bentuk konservasi dilingkungkan sekolah dengan mengadakan lomba Agustusan yang bertemakan pembuatan taman kelas dengan obyek tanaman obat

B. Rumusan Masalah
       Bagaimanakah implementasi lomba hias taman kelas sebagai strategi konservasi tanaman obat di SMAI IC Baitul ‘Izzah?

C. Tujuan Penulisan
       Untuk mengetahui implementasi lomba has taman kelas sebagai strategi konservasi tanaman obat di SMAI IC Baitul ‘Izzah.

D. Manfaat Penulisan
            Manfaat yang didapat dari penulisan ini antara lain sebagai berikut :
1.      Dapat dijadikan sebagai strategi konservasi tanaman obat.
2.      Mengenalkan tanaman obat serta manfaatnya kepada siswa khususnya siswa SMAI IC Baitul ‘Izzah
3.      Mengisi hari kemerdekaan dengan hal – hal yang positif yang memiliki dampak jangka panjang
4.      Mengisi kegiatan siswa saat hari non efektif



BAB II
LANDASAN TEORI DAN KONDISI SAAT INI

A.   Pendidikan Konservasi
Menurut  UU  No.  5  Tahun  1990  menyatakan  konservasi  sumber  daya  alam hayati  adalah  pengelolaan  sumber  daya  alam  hayati  yang  pemanfaatannya dilakukan  secara  bijaksana  untuk  menjamin  kesinambungan  persediaannya dengan  tetap  memelihara  dan  meningkatkan  kualitas  keanekaragaman  dan nilainya. Pendidikan  konservasi  adalah  pendidikan  yang  mengharapkan  adanya perubahan tingkah laku, sikap dan cara berpikir, terutama  yang berkaitan dengan pengelolaan  sumber  daya  alam  dan  ekosistemnya  (Setiono,  2011).  Pendidikan konservasi  tidak  terlepas  dari  pendidikan  lingkungan  hidup.  Kalau  kita  merunut jejak  sejarah    sudah    dimulai    sejak  abad  19  tepatnya  pada  tahun  1891,  saat  Wilbur Jackmann  disebut    sebagai    bapak    studi    tentang    Alam    (nature    study)  menerbitkan    buku    tentang  alam  untuk  sekolah,  yaitu  nature  study  for  the common  schools.  Beliau  mengusulkan  agar  guru   lebih    menekankan    bertanya  daripada    menjawab.  Sehingga  dengan  konsep,  apa  ini?,  kenapa  bisa  seperti  itu? dan lain sebagainya. Fokus  utama  dari  gerakan  pendidikan  alam  (nature  education  movement)  adalah  mengembangkan    pemahaman    dan    rasa    hormat    manusia    terhadap  lingkungan    alami    dan  menanamkan  daya  atau  kekuatan  observasi  yang  akurat. Halini  memberi  implikasi  bahwa  jika    seseorang    menjadi    lebih    tertarik  terhadap    lingkungannya,    maka    akan    menjadi    lebih  peduli  terhadap  masalah-masalah lingkungan (Adisendjaja, 2007). Setiono  (2011)  juga  berpendapat  bahwa  maksud  diselenggarakannya pendidikan konservasi adalah :
1.    Menyebarluaskan  pengetahuan  tentang  sumber  daya  alam  hayati  dan  ekosistemnya,  fungsinya  untuk  kehidupan  manusia,  akibat  bagi  manusia apabila sumber daya alam dan ekosistemnya ini rusak.
2.    Memberi  pengertian  mengapa  upaya  konservasi  sumber  daya  alam  dan  ekosistemnya sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup manusia.
3.    Memberi pengertian bahwa tugas konservasi sumber daya alam tidak semata-mata tugas pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat di bidang konservasi seperti  Yayasan  Pelestarian  Alam  dan  Kehidupan  liar  Indonesia  (IWF)  tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat.
 Keterampilan-keterampilan di bawah ini harus menjadi tujuan dari pendidikan lingkungan (Swan & Stapp, 1974 dalam Adisendjaja 2007) :
1.  Penggunaan informasi di luar persepsinya (extraperceptual information) 
2.  Kesadaran penginderaan (sensory awareness)  
3.  Hubungan diri sendiri dengan masyarakat 
4.  Berpikir ekologis 
5.  Pengembangan nilai dan klarifikasi
Pendidikan  konservasi  ini  bertujuan  untuk  memperkenalkan  alam  kepada masyarakat  dan  meningkatkan  kesadaran  akan  nilai  penting  sumber  daya  alam yang  beraneka  ragam  dalam  sebuah  ekosistem  kehidupan  (Rachman,  2012). Tujuan  yang  lain  yaitu  untuk  menumbuhkan  sikap  dan  cara  berpikir  yang  positif terhadap  sumber daya  alam  dan  ekosistem  beserta  upaya  konservasinya.  Dengan demikian  orang  akan  semakin  bijaksana  dalam  mengelola  (termasuk memanfaatkan)  sumber  daya  alam,  dalam  melakukan  kegiatan  akan  selalu berwawasan lingkungan. 

B.   Tanaman Obat 
Tanaman  obat  adalah  tumbuhan  yang  berkhasiat  obat  yaitu  menghilangkan rasa  sakit,  meningkatkan  daya  tahan  tubuh,  membunuh  bibit  penyakit,  dan memperbaiki  organ  yang  rusak  serta  menghambat  pertumbuhan  tidak  normal seperti  tumor  dan  kanker  (Simbala,  2007).  Obat-obatan    yang    terbuat    dari  tanaman  dan  bahan  alami  dapat  dikelompokkan  menjadi  tiga  yaitu    jamu,    obat    herbal      terstandar,    dan    fitofarmaka (Aisyah, 2010) Menurut UU nomor 36 tahun2009 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),  atau  campuran  dari  bahan  tersebut  yang  secara turun  temurun  telah digunakan  untuk  pengobatan,  dan  dapat  diterapkan  sesuai  dengan  norma  yang berlaku  di  masyarakat.
Efek  samping  obat  tradisional  dari  tanaman  obat-obatan relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi,dan tanpa penyalahgunaan obat tradisional itu sendiri (Sari, 2006).  Menurut  Sosrokusumo  (1989)  dalam  Rahayu  (2006)  pengobatan  tradisional adalah  semua  upaya  pengobatan  dengan  cara  lain  di  luar  ilmu  kedokteran berdasarkan pengetahuan yang berakar pada tradisi tertentu. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun-temurun  telah  diwariskan  dari  satu  generasi  ke  generasi  berikutnya  (Sari, 2006).  Seperti  halnya  tanaman  obat-obatan  yang  digunakan  sebagai  obat  dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian tanaman berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak  mengandung  zat  aktif  tertentu  maka  mengandung  efek  resultan/sinergi  dari berbagai zat yang berfungsi mengobati.
Beberapa keunggulan penggunaan obat tradisional sebagai berikut. 
1.    Harga terjangkau
2.    Efek  samping  relatif  kecil  bahkan  ada  yang  sama  sekali  tidak    menimbulkan efek samping jika digunakan secara tepat
3.    Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh
4.    Efektif untuk penyakit kronis yang sulit diatasi dengan obat kimia.
5.    Adanya  efek  komplementer  dan  atau  sinergisme  dalam  ramuan  obat tradisional/komponen bioaktif tanaman obat.
6.    Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi.
7.    Obat  tradisional  lebih  sesuai  untuk  penyakit-penyakit  metabolik  dan degeneratif.
Menurut  Rosita,  dkk.(1993)  dalam  Hamzari  (2008)  peranan  pengetahuan pengobatan  dengan  memanfaatkan  tanaman  obat  sangat  penting  diketahui.  Oleh karena itu dilakukan upaya untuk melindungi, merawat dan memelihara tanaman yang  berfungsi  sebagai  obat  tradisional  sehingga  pengambilannya  lebih  mudah didapatkan.
Gambar 1. Tanaman Obat

C.   Kondisi Saat Ini
Siswa sekarang ini sedikit sekali yang memahami tentang tanaman obat. Sekarang para remaja lebih mengenal obat – obatan kimia yang dapat menyembuhkan penyakit secara cepat namun memiliki efek samping pada tubuh dan memiliki harga yang relatif lebih mahal dari pada tanaman obat – obatan, karena para remaja sekarang lebih suka dengan sesuatu yang instan sehingga mereka lebih memilih menggunakan obat – obatan kimia. Lalu, secara berlahan – lahan tumbuhan obat – obatan akan menjadi sesuatu yang asing dan di masa depan akan dikenal sebagai tumbuhan biasa.
Di sekolah baitul ‘ izzah saat ini memiliki taman yang hanya dihiasi dengan tanaman hias yang sebagian besar tidak dapat dimanfaatkan dan cenderung kurang pemeliharaan sehingga taman tersebut kurang bisa memberi manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, kami mengadakan penulisan ini sebagai bentuk kegiatan pengisi kemerdekaan sekaligus sebagai sarana mengenalkan tanaman obat serta pemanfaatannya guna mendukung gerakan konservasi di lingkungan sekolah
Gambar 2. Taman Kelas SMAI IC Baitul ‘Izzah
 
BAB III
KEGIATAN DAN ANALISIS PERMASALAHAN

A.   Kegiatan
Kegiatan “Medicinal Garden: Lomba hias taman kelas sebagai strategi konservasi tanaman obat di SMAI IC Baitul ‘Izzah. Sebagai  pengisi acara agustusan biasanya dilakukan lomba-lomba yang berhubungan dengan fisik sepeti panjatpinang, balap karung, kelereng, makan kerupuk dan lain sebagainya. Diperlukannya suatu perlombaan yang memiliki tujuan dan manfaat yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang seperti lomba pembuatan taman hias berupa tanaman tanaman obat yang sekaligus sebagai strategi konservasi tanaman obat yang saat ini semakin langka. Kegiatan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Perencanaan lomba
Mengetahui manfaat dari berbagai tanaman obat adalah langkah yang paling mudah dilakukan sehingga dalam hal ini menjadi langkah awal untuk kegiatan pensosialisasian kepada siswa. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan siswa untuk diberi penjelasan tentang berbagai manfaat dan khasiat dari tanaman obat.
Lomba dilaksanakan pengurus OSIS SMAI IC Baitul ‘Izzah yang telah disetujui kepala sekolah, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada seluruh kelas untuk mempersiapkan keperluan-keperluan yang dibutuhkan antara lain:
a.    Masing-masing siswa membawa tanaman yang memiliki khasiat tanaman obat dengan memakai media tanah dan menggunakan pot, bungkus-bungkus makanan, dan wadah-wadah rumah tangga yang telah tidak digunakan.
b.    Selanjutnya masing-masing siswa menuliskan di lembar kertas mengenai khasiat tanaman tersebut serta proses pemanfaatannya.
c.    Siswa dihimbau membawa alat-alat yang dibutuhkan dalam penanaman tanaman, meliputi cetok, sabit, cangkul dsb.



2.    Kegiatan lomba
Kegiatan lomba dilakukan pada bulan Agustus sebagai bentuk perlombaan memeriahkan hari kemerdekaan. Sistematika lomba antara lain sebagai berikut:
a.    Siswa dihimbau membuat taman kelas sebagus mungkin dengan menggunakan tanaman obat serta alat dan bahan limbah yang sudah tidak terpakai
b.    Penilaian lomba dilakukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1)    Kerapian taman
2)    Keanekaragaman jenis tanaman
3)    Kekompakan kelas
4)    Kemampuan mempresentasikan manfaat dan proses pemanfaatan tanaman obat
Urutan kegiatan lomba diawali dengan penataan taman, siswa terlebih dahulu membersihkan taman dari berbagai sampah, sekaligus mengumpulkan bungkus makanan atau minuman. Penggunaan bahan tersebut ditujukan untuk menggurangi limbah yang ada di sekitar sekolah serta untuk menekankan bahwa pelestarian tidak selalu membutuhkan bahan-bahan yang baru.
Tanaman yang mempunyai khasiat sebagai tanaman obat yang telah dibawa oleh masing-masing siswa kemudian ditanam di media tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Pencampuran tanah dengan pupuk kandang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Siswa juga dianjurkan untuk merawat taman kelas dengan senantiasa menjaga kebersihan taman serta menyirami tanaman 2 kali sehari pada waktu siswa datang ke sekolah dan sebelum pulang. Langkah ini bertujuan agar tanaman mendapat nutrisi yang cukup dengan didorong oleh pemberian pupuk secara rutin sekali dalam satu minggu.
Disamping itu siswa juga harus bisa menjelaskan manfaat dan cara memanfaatkan tanaman obat yang telah ditanam baik berupa tulisan ataupun melalui presentasi.
Gambar 3. Kegiatan Lomba 1
Gambar 4. Kegiatan Lomba 2
Gambar 5. Kegiatan lomba 3
Gambar 6. Taman Kelas


3.    Penilaian
Penilaian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan. Penilaian ini dilakukan dengan mengamati keseharian yang dilakukan oleh siswa dalam merawat taman kelas. Selain itu penilaian juga diambil dari penjelasan yang telah dipaparkan oleh siswa.

4.    Pemberian penghargaan
Pemberian penghargaan berupa buku mengenai tanaman obat dan bingkisan sebagai bentuk hadiah seraya telah menanam dan merawat tanaman obat serta menjadi motivasi untuk terus merawat tanaman obat, terutama di lingkungan sekolah.

B.   Analisis Permasalahan
Dengan diadakannya Kegiatan “Medicinal Garden: Lomba hias taman kelas sebagai strategi konservasi tanaman obat di SMAI IC Baitul ‘Izzah siswa dapat mengerti arti pentingnya menanam tanaman obat serta mengambil manfaat dari tanaman tersebut. Selain itu, siswa dapat menanam tanaman obat di sekolah, sehingga dapat membuat suasana sekolah menjadi lebih nyaman, sejuk dan sehat. Selain itu, tumbuhan obat yang ditanam oleh siswa dapat juga dimanfaatkan sebagai obat-obatan oleh warga sekolah dan bagian – bagian tubuhnya dapat digunakan sebagai bahan praktikum biologi. Karena adanya tumbuhan obat yang ditanam oleh siswa sehingga siswa memiliki kewajiban menyiraminya pagi sebelum kelas dimulai dan sore setelah kelas selesai. Dalam pengaruh jangka panjangnya kegiatan ini dapat membuat para siswa menjadi lebih peduli dengan lingkungannya dan membuat mereka lebih disiplin.


BAB IV
SUMBANGAN PEMIKIRAN TERHADAP UPAYA KONSERVASI

“Medicinal Garden” merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memperindah taman yang di  sekolah sekaligus merupakan cara untuk melakukan konservasi tanaman obat di sekolah. Sehingga diharapkan agar dengan ini generasi selanjutnya akan sadar tentang pentingnya tumbuhan obat – obatan dan melakukan konservasi sehingga dapat meminimalisir kepunahan tumbuhan obat – obatan di masa kedepan. Kami pun ikut menyumbangkan pemikiran terhadap upaya konservasi sebagai berikut :
1.      Stimulus konservasi kepada siswa di lingkungan sekolah
2.      Mengenalkan kepada remaja masa kini tentang kegunaan dan manfaat tanaman obat
3.      Mengenalkan tentang kelebihan obat-obatan tradisional dibanding dengan obat sintesis seperti tidak memiliki efek samping, lebih sesuai dengan penyakit metabolik, harga terjangkau dan lain-lain.
4.      Mengenalkan para remaja manfaat dari setiap bagian tenaman obat.
5.      Memberi tahu para remaja khasiat dari tanaman obat.
6.      Memberi tahu para remaja tentang cara membudidayakan dan melestarikan tanaman obat.
7.      Pengkonservasian tanaman obat yang langka sebagai strategi pemulihan sumber daya alam.
8.      Mengajarkan untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang berkhasiat obat dan membedakan masing-masing jenisnya.
Sumbangan pemikiran tersebut diharapkan dapat membuat generasi remaja memiliki keinginan untuk mengkonservasi tanaman obat dan membuat lingkungan lebih nyaman dan rapi.

 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN PENYELESAIAN

A.                                                               Kesimpulan
Membangun kecintaan terhadap tanaman obat pada siswa di SMAI IC Baitul ‘Izzah sebagai stimulus konservasi tanaman obat dengan mengadakan kegiatan lomba agustusan yang berbeda dari biasanya yaitu dengan mengadakan lomba taman kelas yang menanam berbagai macam tanaman obat. Dengan tumbuhnya rasa cinta terhadap tanaman obat tanpa sadar para siwa SMAI IC Baitul ‘Izzah telah melakukan pelesatarian terhadap tanaman obat yang mereka tanam pada taman mereka.
Dengan demikian upaya konservasi bisa terjadi dilingkungan sekolah sehingga dapat bermanfaat bagi kelestarian flora yang ada dan dapat mencegah kelaangkaan atau kepunahan pada suatu spesies yang ada, konservasi ini juga bisa membuat siswa menjadi tertarik dan diharapkan mereka bisa sadar akan kondisi lingkungan saat ini dan melakukan konservasi di daerah tempat tinggal mereka masing – masing.

B.                                                               Saran Penyelesaian
Karya tulis kami masih memiliki banyak kekurangan terkait teknis kegiatan perlombaan. Kami harapkan agar para pembaca karya tulis kami mampu mengembangkan kegiatan perlombaan sesuai dengan ide mereka masing-masing. Kami berharap memperoleh hasil yang maksimal dengan melakukan banyak variasi dalam pengenalan tumbuhan obat, serta dapat membuat para remaja menjadi lebih tahu dan peduli dengan lingkungan sekitarnya.

 DAFTAR PUSTAKA

Adisendjajaa. 2007. Penerapan Pendidikan Lingkungan di Sekolah.Disampaikan pada Seminar Open Mind Jurusan Biologi FKIP, Universitas Pasundan 221 Mei 2007. Bandung
Aisyah.D, Laksmi. L.I, Husnaa, U. 2010. Potensi Tumbuhan Indonesia Sebagai Baan Obat Tradisional Dengan pendekatan Teknik Pengolahan Traditional Chinese Medicine (TCM). Malang: Universitas Negeri Malang.
Rachman. 2012. Konservasi Nilai Dan Warisan Budaya. Indonesia Journal of Conservation. 1(1):30-39
Rahayu. M, Sunarti. S, Sulistiarini. D, Prawiroatmodjo. S. 2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Tradisional Oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biodiversitas Volume 7 Nomor 3 ISSN 14 12-033x
Sari. L. O. R. K. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan manfaat da Keamanannya. Majalah Ilmi Kefarmasian. Vol. III, No. 1 Universitas Jember. ISSN: 1693-9883
Setiono, D. 2011. Pendidikan Konservasi. Makalah disajikan dalam peatihan “Pendidikan Konservasi Alam” oleh the Indonesian Wildlife Conservation Foundation (IWF) dan Balai Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi.
Simbala. H. E. I. 2007. Keanekaragaman Floristik dan Pemanfaatannya Sebagai Tumbuhan Obat Di Kawasan II Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Kabupaten Bloaang Mongondow Silawesi Utara). Disertai Sekolah Pasca Sarjana. IPB. Bogor.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Seketariat Kabinet RI Kepala Biro Hukum dan Perundang – undangan. (Online), tersedia :  http:/alamendah.org., diunduh 12 September 2014
Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Departemen Kesehatan. (Online), tersedia : http://www.dikti.go.id., diunduh 12 September 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar